Box2boxid

Take-Ons #17 Favoritisme dalam Award: Wajar atau Nggak?

Informações:

Sinopsis

Sebagai podcast olahraga terbaik se-Indonesia, Jerry, Rossi, dan Dex ngomongin award di episode kali ini. Sebelumnya kami sempat bahas soal Son Heung-min yang gak masuk dalam penghargaan PFA meski penampilannya sepanjang 2021/22 impresif. Begitu juga ketika Wesley Sneijder gak masuk tiga besar Ballon d’Or 2010 meski membawa Inter Milan treble dan Belanda ke final Piala Dunia. Ini bisa diperparah jika nanti Karim Benzema gak ada di papan atas Ballon d’Or 2022. Apakah penghargaan semacam ini lebih mencerminkan performa atau cuma favoritisme? Konten: Kenapa Dex memfavoritkan angka 17? Favoritisme ternyata sudah terbangun dari hal kecil dan secara gak langsung (01:06) Menurut kalian, favoritisme di ajang penghargaan pemain itu beneran ada atau gak? Termasuk di Ballon d’Or (02:53) Favoritisme ada salah satunya karena familiaritas, gara-gara orang banyak terpapar oleh hal tersebut (04:51) Harus ada yang melakukan challange sama sistem voting buat award-award seperti ini (06:36) Meski gitu, favoritisme sama fa