Box2boxid

Box2Box Football libur dulu selama sepekan Idulfitri. Namun tetap ada episode Take-Ons dari Dex, Firzie, Jerry, dan Rossi—yang rekamannya sebelum Idulfitir, barengan episode 82 kemarin. Di episode Take-Ons spesial Lebaran kali ini, kami minta maaf kalau kami suka jadi podcast MU (meski ternyata ada alasannya juga), dilema media bola kalau jadinya seringnya cuma bahas klub “laku” kayak Manchester United dan Persib kalau di Indonesia, dan pertanyaan esensial: apakah suporter bola Indonesia gak boleh disenggol? Konten: Box2Box Football meminta maaf karena suka disebut sebagai podcast MU. Namun sebenarnya ini wajar karena ada datanya (01:20) Apakah media menerapkan skema “Gak MU, gak makan”? Dijawab oleh para pekerja media, terutama Firzie dari perspektif Kompas dan Bola (02:47) Apakah benar media dan pandit sepakbola Inggris pada bias ke Manchester United? (05:50) Semua konten Man United memang banyak digoreng—tanpa minyak—sama media (08:31) Kalau di sepakbola lokal, “MU”-nya Indonesia itu adalah Persib (0

Sekalipun menang 4-3, Manchester City belum betul-betul nyingkirin Real Madrid. Bahkan ada aja yang ngerasa bahwa, ngelihat permainan Madrid, City gak betul-betul menang pada laga itu. Ini juga yang bikin Pep Guardiola mesti ngingetin pemain-pemainnya bahwa meski tipis, merekalah pemenang di laga itu. Apakah ini ada hubungannya dengan persoalan mental City di laga-laga penting—terutama di UCL? Bareng Jerry, Dex, Firzie, dan Rossi semuanya dibahas pada episode kali ini. Konten: Dex punya hater(s) ternyata (01:00) Update dari luar sepakbola: Tri Suaka-Zinidin Zidan dan Elon Musk (05:01) Analisis Manchester City 4-3 Real Madrid: Apakah ini terasa sebagai kemenangan buat Man City atau justru Madrid? (08:52) Salah satu kunci permainan Madrid adalah kemauan pemain mereka untuk melakukan pressing ke arah belakang. Kok, gitu? Kayak “nguber pantat”? (11:01) Kunci lainnya dalam menghadapi Man City adalah punya pemain yang pressing-resistance (13:22) Kebangkitan (Gabriel) Jesus dan makin menterengnya Karim Benz

Persija vs Marko Šimić Komunikasi yang Tidak Lancar atau Memang Pelanggaran kontrak? Episode terbaru #UmpanTarik membahas secara lengkap kasus panas antara Marko Šimić dan Persija Jakarta

Pekan lalu Manchester United baru aja mengumumkan bahwa Erik ten Hag bakal jadi pelatih baru mereka musim depan, gak ada salahnya kita bahas sosok yang satu ini bareng The OG: Pangeran Siahaan (fan Man United) dan Coach Justin (“orang Belanda”). Apakah yakin Erik ten Hag akan jadi “juru selamat” Manchester United? (01:13) Berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi Ten Hag untuk membuat Man United bangkit? (04:12) Siapa yang mesti dibeli dan siapa yang mesti ditendang oleh Ten Hag? (05:20) Isinya tim Man United kebanyakan diva semua. Apakah ini bakal bermasalah dengan Ten Hag mengingat dia gak punya pengalaman menangani tim dengan ego sebesar itu? (06:56) Frenkie de Jong: jenderal baru di lini tengah Man United? (07:39) Banyak pelatih Belanda gagal di Premier League. Paling sukses belakangan ini justru Louis van Gaal. Apa yang bikin ini terjadi? Apa benar orang Belanda terlalu blak-blakan dan rigid buat orang-orang Inggris? (10:33) Kira-kira apa isi riders soal permintaan Ten Hag di Man United? (12:02)

Dalam spirit Ramadan dan menjelang Lebaran, Box2Box Football Podcast menghadirkan episode silaturahmi. Kali ini, Pangeran Siahaan dan Coach Justin (2 dari 3 OG line-up) ngebahas soal kemenangan Arsenal atas Manchester United bareng Jerry, Dex, dan Rossi. Selain itu, Coach Justin juga masih kukuh bahwa Arteta harus out, tetapi sebaliknya dia yakin kalo Erik ten Hag (dengan kemungkinan kedatangan Frenkie de Jong) bakal bisa sukses di Manchester United. Konten: Mau diajak taruhan, sepertinya Coach Justin sudah melihat kalau Arsenal di bawah Mikel Arteta ini punya harapan (01:59) Penalti Bruno Fernandes seharusnya jadi momentum kebangkitan Manchester United (04:12) Apakah Arteta sudah mengerti caranya menang? Dari pemilihan pemain dan taktiknya, kayaknya dia akhirnya bisa mendapatkan kontrol (07:00) Ini Harry Maguire gak main. Dia ditepikan di bangku cadangan. Berarti persoalan Man United lebih dari sekadar Maguire, kan? (09:19) Yang main di sektor full-back Arsenal itu Cédric Soares dan Nuno Tavares. Apaka

Kembali lagi di episode khusus ‘Buka Puasa Gelar’ bersama Dex dan Rossi dari Box2Box Football serta Febri dan Randy dari Retropus. Ramadan adalah bulan penuh berkah, penuh kebahagiaan. Gak jarang, Ramadan juga jadi bulan di mana banyak bocah bermain dan melampiaskan kesenangan—entah itu di waktu sahur, setelah berbuka, atau sebelum/selepas tarawih. Sepakbola, seperti halnya Ramadan, katanya juga memberikan kebahagiaan. Namun, seiring dengan perkembangan taktik, sepakbola jadi njlimet. Benarkah sepakbola masih memberikan kebahagiaan yang sama seperti halnya Ramadan kepada para bocah? Ngomong-ngomong, jika kalian senang dengan kolaborasi Box2Box Football bersama Retropus, seberapa sering kalian ingin kami mengadakan episode kolaborasi? Konten: Bulan puasa bukan cuma nyari pahala, tapi buat anak kecil juga biasanya nyari kesenangan (02:13) Selama Ramadan anak-anak kecil sebetulnya dapet jam main dan kebebasan yang lebih banyak: bangunin sahur, habis subuh, sekolah, ngabuburit, tarawih, main setelah tarawih, s

Kekalahan Manchester United dari Liverpool bikin The Athletic ngeluarin tulisan berjudul 'Meme United'. Ini gak lepas dari banyaknya olok-olok yang keluar seiring dengan seringnya United tampil jelek dan akhirnya kalah. Bareng Jerry, Aun, dan Rossi, episode ini bakal ngebahas sisi-sisi buruk United dan kenapa kekalahan dari Liverpool gak terhindarkan. Ngomong-ngomong soal olok-olok, episode 80 ini juga ngangkat gimana medsos sering banget jadi tempat yang toxic karena suka menyepelekan empati. Contoh kasus: Ledekan terhadap Cristiano Ronaldo setelah bayi laki-lakinya meninggal. Konten: Ada update dulu dari kehidupan, karena hidup gak cuma sepakbola: kelangkaan minyak goreng (03:33) Idulfitri masih 10 hari lagi, tapi ada yang sudah siap-siap mudik dan THR (09:21) Mohon maaf lahir dan batin duluan karena kami ubah mode jadi podcast MU dulu buat episode ini, soalnya, menurut The Athletic, Man United sudah bertransformasi menjadi Meme United (14:38) Dari sisi permainan, Man United memang tidak terlihat men

Sementara Elkan Baggott akhirnya dapat kesempatan di Ipswich Town, pemain-pemain Indonesia lain lagi pada kesusahan di klubnya masing-masing. Dari yang belum dapat kesempatan main sampai belum mendapatkan haknya. Ada apa?

Ada sejumlah pemain dapet pujian dan pengaguman dari suporter meskipun gak bisa ngasih banyak trofi. Alasannya, mereka setia dan punya passion terhadap klub yang mereka bela. Lalu, apakah dengan begitu kesetiaan lebih penting daripada trofi? Di Take-Ons episode kali ini, Jerry, Firzie, dan Rossi memperdebatkannya. Apakah kesetiaan lebih penting daripada trofi? (03:17) Perdebatan ini sulit menjadi relevan kalau dari perspektif fan, bahkan sekalipun bagi pemain yang dari dulu adalah fan klub yang dia bela (05:00) Soal Mark Noble di West Ham United, apa yang bikin dia mendapatkan tempat tersendiri di hati fan? Padahal, boleh jadi dia bukan pemain terbaik klub dan tidak selalu bermain (06:15) Buat beberapa fan yang merupakan kelas pekerja, mereka lebih suka permainan yang menggairahkan daripada menang, makanya pemain setia akan selalu dipuja (11:16) Apakah orang yang bilang kesetiaan lebih penting daripada trofi adalah mereka yang klubnya bapuk? (13:12) Fan paling suka kalau ada pemain akamsi meski sekaran

Menurut kabar yang beredar dari beberapa sumber terpercaya, Erik ten Hag udah “here we go” ke Manchester United. Meski pelatih bagus, Ten Hag diyakini bakal dapet kerjaan berat di Man United karena klub itu butuh pembenahan menyeluruh. Apa saja pembenahan yang perlu Man United lakukan dan hal berat apa saja yang menanti Ten Hag? Semuanya dibahas lengkap oleh Jerry, Firzie, dan Rossi di episode kali ini. Selain itu, ada juga soal review pertandingan akhir pekan, kebangkitan Newcastle United, Real Madrid yang lagi-lagi comeback, plus pembahasan soal Elkan Baggott yang melakoni debut liga nan apik bersama Ipswich Town sebagai starter. Konten: Ada pembahasan soal Coach, tapi CoachElla (02:58) Dari bacot ke Baggott. Setelah bahas Coachella dan hal-hal di luar sepakbola, pembahasan bergeser ke debut Elkan Baggott (Ipswich Town) di League One (07:20) Elkan adalah kapten Ipswich U23 dan bagian dari rencananya Kieran McKenna, pelatih Ipswich yang merupakan mantan asistennya Ole Gunnar Solskjær di Manchester United

Bulan Ramadan bulan penuh berkah, berpuasa pun jadi kewajiban buat mendapatkan ganjaran pahala. Di episode khusus ‘Buka Puasa Gelar’ ini, Dex, Rossi, Randy, dan Febri ngebahas soal gimana rasanya ngejalanin puasa dulu sambil nonton dan main bola, serta gimana liga-liga ngatur jadwal mereka di bulan Ramadan. Meski gitu, gak selamanya berpuasa itu selalu manis, lihat aja klub-klub yang puasa gelar. Kalo selama Ramadan biasanya kita pada malas bukber, mereka yang sudah lama puasa gelar ini justru pada gak bisa bukber. Konten: Kenapa pakai campaign #BukaPuasaGelar? (01:16) Gibahin akun anonim (04:16) Bulan April 2022, bulan Ramadan 1443 H, banyak tontonan sepakbola yang menemani/mengganggu ibadah malam dan sahur (07:00) Lagi pada ngapain pas Ramadan 2014? Soalnya itu bertepatan puasa, Piala Dunia, dan pilpres (09:09) Banyak pertandingan dini hari bikin Febri jadi ujung tombak keluarga buat bangunin sahur (13:19) Kalau Liga Inggris mengatur jadwal yang dilihat duluan adalah Natal dan Tahun Baru (boxing day)

Memeringati hari Kiper Agung alias International Goalkeeper Day, yang jatuh pada pekan ini, Box2Box Football Podcast ngebahas soal penjaga gawang dari A-Z di segmen pertama. Mulai dari gaya main, filosofi soal kiper, hingga soal tinggi badan, semuanya dibahas oleh Jerry, Aun, Dex, dan Rossi. Gak ketinggalan juga review pertandingan-pertandingan Champions League pekan ini dan kenapa Manchester City serta Liverpool jadi kandidat terdepan buat main di final turnamen tersebut musim ini. Konten: Umur 22 pada ngapain? (02:05) RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) akhirnya disahkan jadi UU TPKS (08:28) International Goalkeeper Day diperingati setiap 14 April, tapi kiper tetap saja sering didiskriminasi (11:37) Kenapa jarang orang yang ingin jadi penjaga gawang? Apalagi orang kulit hitam (15:25) Mengingat peran kiper di sepakbola modern itu sudah beda sama kiper zaman dulu, sekarang skillset apa yang mesti dimiliki seorang kiper? (18:14) Apakah kiper kelihatan jago kalau timnya diserang terus? (22:26)

Tinggalkan Belgia, ke mana tujuan selanjutnya untuk Jordi Amat?

Seorang manajer baru tim sepakbola sedang memaparkan visi dan misi nya untuk kompetisi liga ke hadapan presiden dan dirtek klub. Samlekum adalah sebuah audio drama di mana tamu yang diundang tidak mengetahui akan berperan sebagai apa dan bagaimana cerita akan mengalir.  Kalau ceritanya kemana-mana, ya kenapa nggak dengerin aja?

Baru-baru ini Jamie Carragher bilang bahwa persaingan antara Jürgen Klopp dan Pep Guardiola adalah persaingan paling hebat (greatest rivalry) dan paling seru sepanjang sejarah Premier League. Dia lupa, dulu Premier League punya Arsène Wenger vs Sir Alex Ferguson. Jadi, mana yang lebih seru? Semua dibahas bersama Jerry, Rossi, Donzol, dan Dex. Apa yang bikin persaingan Klopp dan Guardiola itu jadi menarik? (01:55) Kedua pelatih punya taktik ikonik, konsistensi, dan keberhasilan meraih gelar (04:28) Apa yang membentuk rivalitas dua pelatih, dua klub, dua pemain, atau dua pihak manapun? (06:52) Kalau misalkan Wenger dan Ferguson hidup di zaman sekarang, mereka mungkin gak akan terlihat sehebat dulu; tapi kalau sebaliknya? (08:27) Kenapa rivalitas Wenger vs Ferguson terus relevan dari dulu sampai sekarang? (09:09) Persaingan Wenger vs Ferguson dinilai lebih “manusiawi” (11:17) Apakah mereka yang menganggap Wenger vs Ferguson lebih baik daripada Guardiola vs Klopp adalah orang-orang tua yang tidak bisa mo

Kekalahan Timnas Futsal Indonesia di final Piala AFF ngebuka banyak banget pembahasan, mulai dari ngerasa dianaktirikan hingga kemungkinan mereka gak dikirim untuk bertanding di SEA Games oleh Kemenpora. Di luar itu, futsal juga punya banyak kesamaan dengan sepakbola, khususnya kalo bicara mikrotaktik. Di episode kali ini, Jerry, Dex, Donzol, dan Rossi ngebahas banyak hal soal futsal dan kaitannya dengan taktik sepakbola. Gak ketinggalan juga review-review akhir pekan, termasuk salah satu pertandingan paling seru musim ini, Manchester City 2-2 Liverpool, dan bagaimana persaingan papan atas Serie A layak banget buat diperhatikan karena menghadirkan cerita berbeda tiap pekannya. Konten: Ternyata Coach Donzol pernah ikutan demo dan penjarahan (04:43) Ada yang terjadi sama futsal di Indonesia sekarang? (06:49) Beneran futsal dijadikan “anak tiri” sama PSSI? (08:52) Dari negara-negara yang futsalnya bagus, cuma Indonesia dan Brasil yang jersei sepakbola dan futsalnya beda (12:21) Kenapa futsal dianggap ga

Gak bisa dimungkiri bahwa Karim Benzema adalah sosok penting buat Real Madrid saat ini. Hat-trick dia ke gawang Chelsea cuma salah satu bukti aja, soalnya dari musim ke musim pun sebenernya Benzema udah ngasih lihat bahwa dia bisa jadi pencetak gol sekaligus kreator peluang atau penyumbang asis. Intinya, jadi penggedor bisa, jadi pelayan pun gak kalah bagus. Lalu, apakah Benzema adalah nomor 9 terbaik saat ini? Bareng Jerry, Dex, dan Rossi, semuanya dibahas tuntas. Selain itu, gak ketinggalan juga review laga-laga UEFA Champions League dan preview big match antara Manchester City dan Liverpool di akhir pekan ini. Konten: Basa-basi isu terkini, mulai dari warung buka atau nggak selama puasa, komedian M yang bukan Maguire, klitih, dan Elon Musk beli saham Twitter (02:37) Ronald Koeman bakalan gantikan Van Gaal (yang kanker prostat) setelah Piala Dunia, menandakan manajer Belanda sering berulang (12:18) Benfica 1-3 Liverpool: analisis Luis Díaz yang langsung nyetel, Darwin Núñez striker panas incaran banyak

Pergerakan cepat dilakukan klub Liga 1 setelah kompetisi usai. Beberapa diantaranya bikin banyak anggapan kalau mereka sedang membangun proyek Galácticos Apakah akan berhasil? Karena dalam sejarahnya, tidak semua Galácticos sukses. Beberapa bahkan justru malah tidak mencapai ekspektasi.

Belakangan ada aja pemain yang di-boo oleh pendukung sendiri. Mulai dari Lionel Messi dan Neymar di PSG sampai Harry Maguire di Timnas Inggris. Bahkan kejadian yang sama juga kejadian di sepakbola Indonesia. Nah, di episode kali ini, Aun, Dex, Jerry bakal ngebahas dan memperdebatkan, sebenernya nge-boo pemain sendiri itu pantes apa gak?

Habis kalah atau gagal menang, biasanya pemain ramai-ramai (Rumakiek) ngomong di medsos dan ngeluarin statemen klise. Ada yang minta maaf, ada yang berterima kasih sama suporter, ada juga yang berjanji buat tampil lebih bagus di laga berikutnya. Namun, karena saking sering dan banyaknya pemain kayak gini, lama-lama jadi membosankan juga. Bareng Jerry, Aun, dan Dex, perkara ucapan klise di medsos ini dibahas tuntas. Gak ketinggalan juga pembahasan soal undian Piala Dunia, review pertandingan akhir pekan, sampai preview dari UCL yang bakal tanding tengah pekan ini. Konten: Apakah makan dua pisang aja bisa bikin kenyang? (03:56) Kenapa banyak yang minta maaf sebelum puasa dan nanti juga sebelum Idulfitri? (08:50) Nah, kalau pemain yang minta maaf di medsos setelah klubnya kalah gimana? Soalnya kebanyakan pakai template (10:25) Sebetulnya kesalahan di pertandingan itu kesalahan individu atau tim? Soalnya kesalahan individu juga melibatkan sequence dari permainan tim (14:39) Gak jarang pemain yang ngelakuin