Box2boxid

  • Autor: Vários
  • Narrador: Vários
  • Editor: Podcast
  • Duración: 588:31:46
  • Mas informaciones

Informações:

Sinopsis

BOX2BOX Podcast adalah podcast sepakbola yang akan bicara apa saja soal sepakbola dari segala penjuru, dari mulai liga-liga Eropa sampai aspek non-teknis di luar lapangan. Digawangi oleh award-winning presenter, Pangeran Siahaan bersama pundit ternama Justin Lhaksana dan jurnalis kawakan Tio Prasetyo, BOX2BOX memberikan semua yang anda butuhkan soal sepakbola.

Episodios

  • #60 Spotify: Full Speed Ahead Barcelona!

    11/02/2022 Duración: 01h02min

    Menjelang akhir pekan, pembicaraan mengerucut ke Erik ten Hag (pilihan Ralf Rangnick) atau Mauricio Pochettino (pilihan para pemain) buat jadi manajer Manchester United selanjutnya. Namun bukan itu aja yang ramai. Dari kota di pantai Laut Mediterania, ada kabar kalau FC Barcelona bakalan sama kayak Box2Box Football, yaitu eksklusif di(sponsori) Spotify. Apakah ini deal yang bagus, terutama buat sponsor di jersei dan penamaan stadion? Semuanya dibahas tuntas bersama Dex, Jerry, dan Rossi. Konten:  Meski Omicron, Liga 1 katanya lanjut terus supaya beres sebelum Idulfitri. (03:50) Merespons Oscar yang sudah ada nominasinya, kalau ada pemain bola yang pantas dibikinkan film, siapa itu? (15:25) Ada update dari kasus Kurt Zouma. (20:54) Bahasan hasil-hasil imbang (di tengah pekan Premier League). Jadi, imbang itu “gagal menang” atau “menghindari kekalahan”? (25:38) Manajer Man United berikutnya: Ten Hag atau Pochettino? (29:45) Bit komentator favoritnya Rossi. (38:41) Spotify dikabarkan akan jadi

  • Bung2Bung Football #2

    09/02/2022 Duración: 15min

    Rangkuman berita sepakbola (semoga) mingguan bersama Bung Rana dan Bung Rin, bukan Bungkus, apalagi Bungacitralestari. Di edisi kedua ini, Bung Rin membahas salah satu pemain dari klub jagoannya, West Ham United, yaitu Kurt Zouma, yang kedapatan menyepak dan memukul kucing. Selain itu, bersama Bung Ran juga kami berdiskusi soal kelakuan warganet sepakbola Indonesia yang gampang banget kemakan isu (soal Pratama Arhan ke Lazio) dan contekan arah tendangan lawan yang hampir selalu muncul ketika adu penalti.

  • #59 Cinema La Liga

    08/02/2022 Duración: 01h10min

    Mumpung gak ada Dex, kami membuka episode ini dengan ngomongin Dex. Repotnya, meski orangnya gak ada, dia tetap menitipkan tebak-tebakan yang dijawab dengan malas-malasan oleh Jerry, Aun, dan Rossi. Selain ngebahas soal Marc Overmars yang mundur karena ngirim pesan-pesan tidak senonoh ke kolega perempuan (15:00), kami juga ngebahas yang kemarin ramai diperbincangkan: Camera-work La Liga yang berhasil ngasih sentuhan sinematik ke tayangan live mereka (17:54). Gak ketinggalan, ada bahasan final AFCON yang jadi “momen penebusan” buat Aliou Cissé yang berhasil bawa Senegal juara (24:24) juga ikut diangkat. Sementara di atas lapangan, laga Senegal vs Mesir itu bukan cuma Sadio Mané vs Mohamed Salah, melainkan juga duel dua kiper anti-mainstream Afrika (32:10). Dengan kegagalan Mesir ini, muncul pertanyaan: Apakah Salah di Mesir sama kayak Messi di Argentina? Dari Eropa (tapi bukan Eropa daratan), ada bahasan soal Piala FA, termasuk tersingkirnya Manchester United dari “klub tengah” alias Middlesbrough (43:28). Kal

  • #58 The Eternals: Para Pemain yang Menolak Tua

    04/02/2022 Duración: 49min

    Baru-baru ini, dunia American Football (terkhusus NFL) kedatangan berita besar dengan pensiunnya Tom Brady di usia 44 tahun (24:00). Brady pensiun dengan status sebagai GOAT karena ngoleksi 7 ring juara Super Bowl. Eh, tapi di sepakbola juga banyak, sih, pemain yang milih pensiun waktu udah kepala empat atau malah gak pensiun-pensiun (27:55). Contohnya aja Gianluigi Buffon, Kazuyoshi Miura, dan di Indonesia ada banyak. Selain pembahasan soal status GOAT itu dapetnya dari mana (26:26), apakah ada yang bisa menjadi GOAT baru setelah GOAT yang lama pensiun, dan tips longetivity pemain (36:11), Dex, Jerry, dan Rossi juga ngegosipin Ryan Giggs (36:42) dan John Terry yang sekarang main NFT dan jadi calo (39:12). Episode ini juga (kembali) membahas kasus kekerasan terhadap perempuan, dimulai dari klarifikasi kami soal kesalahpahaman terkait asas praduga tak bersalah (07:00), Mason Greenwood yang card-nya dihapus dari FIFA (09:20), kasus ini yang sebaiknya gak dijadikan banter-banteran, apalagi ada kasus serupa dari

  • #57 Dari Greenwood Jadi Deadwood

    01/02/2022 Duración: 01h04min

    Ada banyak hal yang ramai di Tahun Baru Imlek ini (09:18). Paling ramai tentu aja kasus kekerasan fisik dan pemerkosaan dari Mason Greenwood (14:00). Pemain muda yang punya attitude jelek kayak Greenwood ini “to soon to rise to fame” padahal mereka masih dalam masa-masa pembentukan jati diri, jadi butuh pendampingan dari klubnya (22:40).  Meski cenderung terkenal dan punya banyak duit, pesepakbola memang bukan manusia sempurna, ini karena level pendidikan mereka terpinggirkan. Mungkin kita bisa belajar dari Amerika Serikat di mana kalau mau jadi atlet, seenggaknya harus kuliah (28:49). Masalah ini bukan cuma tersoroti di kasus kekerasan seksual yang jelas-jelas kriminal, melainkan juga pada sikap mereka terkait protokol pandemi (32:23). Yah, kalau di luar lapangan mereka memang bukan pesepakbola, mereka juga berbaur dengan masyarakat. Hukum buat masyarakat berlaku juga buat mereka (35:20).  Selain kasus Greenwood the Deadwood, Dex, Jerry, dan Rossi juga bahas soal hak siar Premier League di Indonesi

  • #56 Piala Afrika dan White Savior Syndrome

    28/01/2022 Duración: 01h11min

    Presiden FIFA, Gianni Infantino, bilang kalo Afrika harus dikasih harapan, kesempatan, dan martabat... dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2 tahun sekali. Lah. Maksudnya apaan, sih? Banyak amat sentimen negatif kalo bahas Afrika (dan juga Asia), bukan cuma di sepakbola. Di episode ini, Dex, Firzie, Jerry, dan Rossi ngebahas itu semua, dimulai dengan kasus Bupati Langsat yang huruf L cocoknya diganti sama B (04:18), kemudian bahas isu transfer tipis-tipis (06:21), termasuk Anthony Martial ke Sevilla (09:07), dan lanjut ke bahasan yang jadi bridging utama episode ini: AFCON (16:39). Kenapa ada sentimen negatif ke sepakbola Afrika, termasuk Rossi dan Jerry yang gak tahu ada negara namanya Komoro (17:30). Ternyata, salah satu faktor yang bikin media-media lebih suka naikkin berita negatif dari Afrika adalah geolocate (20:34). Namun sebenarnya di Afrikanya sendiri terbagi-bagi "kelas"-nya, ini makanya Afrika Utara dan Afrika Barat lebih berjaya di sepakbola (26:58). Lagian kalau narik aspek sejarah, itu semua terpe

  • #55 Home Is Where the Heart Is

    25/01/2022 Duración: 01h06min

    Banyak pemain gak langsung bisa nyetel dengan klub barunya. Biasanya, ada beberapa faktor, mulai dari adaptasi dengan lingkungan baru, sistem atau taktik, rekan setim, hingga ada problem kebugaran. Sergio Ramos, yang baru aja bikin gol buat PSG, adalah salah satunya (49:27). Selain Ramos, ada juga Lionel Messi yang belum kelihatan spektakuler di klub barunya (54:26). Bareng Jerry, Adiyani, dan Rossi, episode kali ini bakal bahas soal gimana banyaknya pemain kesulitan beradaptasi dengan klub baru. Selain itu, episode kali ini juga bahas soal sepakbola perempuan (02:05); Man City yang masih unggul 9 poin di puncak klasemen Premier League (13:00); kapan Man City bakalan beli penyerang? Memangnya perlu? (17:48); Alisson Becker dipuji Klopp dan peran kiper-kiper di klub papan atas (24:13); kenapa Antonio Conte masih belum bisa mengubah Spurs sebagai choker? (28:39); Arsenal is being Arsenal (32:01); serta Man United yang menang lawan West Ham tapi malah bikin banyak perdebatan, mulai soar VAR, onside/offside, dan

  • #54 Don't Fall in Love with Loan Players

    21/01/2022 Duración: 01h06min

    Kebetulan FIFA baru punya aturan baru soal peminjaman pemain, beberapa pemain pinjaman bisa punya first impression yang bagus. Salah satunya Philippe Coutinho di Aston Villa. Namun, semua pemain pinjaman yang berhasil itu—mulai dari  Henrik Larsson, Amr Zaki, Carlos Tevez, Joe Willock, Jesse Lingard, sampai Coutinho—jangan lantas bikin para fan jatuh cinta. Bahaya kalau sudah kesemsem sama pemain pinjaman. Begitu pergi, dirindukan. Tapi pas dipermanenkan, malah bisa jadi cupu. Episode bersama Aun, Dex, Jerry, dan Rossi ini dibuka dengan kuis bertema ibu kota Amerika Selatan dan AFCON (01:53). Lewat kuis ini, kita jadi tahu kalau pemain Eropa memang pada banyak yang dipanggil ke AFCON, terutama dari Perancis (08:30).  Ngomong-ngomong soal AFCON, apa benar mainnya selevel "kebupaten" (10:30)? Siapa the next big players dari AFCON (15:29)? Apa itu yang bikin banyak pemain Afrika main tarkam di Indonesia (20:25)? Gak ketinggalan juga kalau bahas Afrika adalah jersei-jersei nyentrik mereka (25:20). Namun

  • #53 Ibu Kota Bukan Juara Sepakbola

    18/01/2022 Duración: 51min

    Gak banyak klub ibu kota kayak Real Madrid yang benar-benar berjaya di sepakbola. Lantas, gimana nasib Nusantara alias nama ibu kota baru Indonesia (13:55)? Apa nanti bakalan punya klub bola juga? Apa benar klub dari Ibukota gak selalu bagus di sepakbola (24:19)? Kenapa kira-kira klub ibu kota sulit berjaya (28:09)? Namun sebelum bahas Nusantara dan ibu kota, Jerry, Rossi, dan Dex terlebih dulu ngobrolin Robert Lewandowski yang berhasil jadi pemain terbaik dunia versi FIFA. Apakah ini cara FIFA buat menyenangkan hati publik (08:21)? Gimana dengan pemain-pemain lain kayak Mohamed Salah yang gak menang apa-apa, Edouard Mendy dan Alexia Putellas yang jadi kiper dan pemain terbaik tapi gak masuk best XI (10:36), serta Cristiano Ronaldo yang dapet special award? Kadang FIFA memang suka gak jelas. Pada segmen review, kami juga bahas beberapa topik menarik: Kekalahan 0-1 Chelsea dari Man City bisa aja bikin perebutan gelar juara Premier League berakhir di bulan Januari (40:00), Man United kebobolan jadi 2-2 lawan As

  • #52 It Wasn't Red, Wasit?

    13/01/2022 Duración: 01h13min

    Maafkan Jerry yang suaranya “habis” karena kebanyakan jadi komentator. Pertandingan sepak takraw aja disikat sama Jerry (plus Aun dan Tio juga). Tapi mending sepak takraw daripada sepak sesajen (07:14). Dasar, kelakuan. Namun, kelakuan paling aneh pekan ini tentu dari wasit (13:55). Iwan Sukoco bikin kontroversi di Liga 1. Eh, belum sempat ramai dibahas, ada wasit Zambia di Piala Afrika yang bikin kelakuan lebih aneh: niup peluit panjang di menit ke-86 (14:30). Di jagad sepakbola yang bikin para fan terpecah, kejadian wasit bapuk malah jadi momen pemersatu (19:53). Sebuah ironi. Ini wajar mengingat beberapa wasit dianggap bias (22:13). Namun, memangnya beneran bias? Kayaknya yang bias itu fan, bukan wasit (24:20). Di sepakbola sekarang memang sulit menghindari bias. Kalau nyambungin ke jendela transfer, bias paling umum adalah soal gimana cara kita memandang pemain mahal (30:57). Lah, padahal harga mahal pemain itu bukan salah pemain, melainkan salah klub yang jual dan klub yang mau aja beli (35:14). Ngomong-

  • #51 Scott McTominay, ‘Budak Korporat’ Berdedikasi

    11/01/2022 Duración: 47min

    Scott McTominay boleh punya gaji kecil, tapi dia gak jarang ngasih kontribusi positif buat Manchester United. Teranyar, dia bikin gol tunggal yang ngebawa United lolos ke babak keempat Piala FA. Selain ngebahas performa McTominay dan kelemahan-kelemahan Man United, episode kali ini juga gak lupa bahas soal akuisisi The Athletic oleh New York Times dan Piala Afrika. Bareng Rana, Firzie, dan Rossi, episode ini ngangkat Piala Afrika dari mulai persoalan anggapan turnamen yang mengganggu kompetisi klub Eropa, peta benua Afrika yang merepresntasikan pandangan kolonialisme orang-orang Eropa, stereotipe pemain-pemain Afrika yang dianggap cuma modal fisik, pemain-pemain Afrika yang stylish dan technical, serta soal civil unrest di Kamerun.

  • #50 Susahnya Jadi Pengabdi Setan

    07/01/2022 Duración: 55min

    Ketika nomor 41-nya Dallas Mavericks dipensiunkan, nomor 41-nya Ansan Greeners (Asnawi Mangkualam) diperpanjang kontraknya (07:03). Ini kabar baik buat pecinta sepakbola Indonesia. Yang bukan kabar baik adalah buat para pengabdi Setan (Merah) yang lagi gak harmonis padahal sudah ganti pelatih (11:38). Katanya, ruang ganti kepecah jadi beberapa kelompok, banyak pemain gak percaya sama metode Rangnick, dan Man United terancam eksodus sampai 11 pemain (21:35). Siapa aja itu? Di sisi lain, di jendela transfer musim dingin ini, Newcastle United lagi on the way kedatangan beberapa pemain meski masih berjuang di zona Champhions..hip (30:44). Kieran Trippier dkk bakalan langsung nyetel gak? Soalnya biasanya winter transfer itu lebih gatot hasilnya dibanding summer transfer (32:22). Kenapa bisa gitu, ya? Seringnya transfer musim dingin cuma buat quick fix, apalagi kalau ada banyak pemain cedera dan, khusus tahun ini, pemain yang pergi ke Piala Afrika (37:21). Quick fix ini makin dibutuhkan karena di Desember-Januari b

  • #49 Juara Gak Cuma Soal Bakat

    03/01/2022 Duración: 01h08min

    Apakah Anda pernah berada di posisi sebagai underdog di dalam hidup? Coach Ardy, Pak Dubes Aun, dan Dex tentu pernah merasa jadi underdog. Status underdog ini juga disematkan kepada Timnas Indonesia di Piala AFF 2020 (11:10). Bahkan, Coach Shin Tae-yong juga mengakuinya. By the way, kata Aun, STY ternyata punya banyak haters, lho (18:30). Terkait keramaian pas Indonesia kalah di leg pertama dari Thailand, ada warganet yang bilang bahwa Indonesia sebaiknya mengakui saja bahwa memang gak berbakat di dunia sepakbola. Memangnya benar gak, sih, kalau buat jadi juara, Timnas Indonesia mesti diisi pemain-pemain berbakat? (27:38) Terus gimana ceritanya sama sistem pendidikan pemain, fasilitas, dan jumlah pelatih (36:11)? Semuanya dibahas lengkap! Gak ketinggalan, di segmen kedua juga kami membahas dua laga Premier League: Pertama, Arsenal 1-2 Man City yang nunjukkin kualitas buruk wasit Inggris (41:38), kenapa Arsenal kayaknya selalu dirugikan wasit (46:10), sekaligus Pep Guardiola yang punya game management mumpuni

  • #48 Football Actually: Sebuah Kaleidoskop 2021

    31/12/2021 Duración: 49min

    Apa aja momen penting yang terjadi sepanjang tahun 2021? Semuanya dibahas lengkap dari mulai Januari sampai Desember, bersama skuad lengkap Box2Box Football pula: Jerry, Dex, Aun, Rossi, plus ada Parama (editor), Ervirdi (penulis), Indra (desainer grafis), sama Ranaditya (CEO) juga mampir. Tahun 2021 masih dipenuhi isu pandemi (04:00), tapi Indonesia punya banyak prestasi di dunia olahraga (12:50), termasuk kembali dimulainya Liga Indonesia (17:03) dan banyak tokoh masyarakat yang punya klub bola (19:51). Sementara dari sepakbola luar negeri (25:48), ada Super League yang sempat bikin gaduh (28:29), Chelsea juara Liga Champions (29:50), Euro 2020 dengan insiden Christian Eriksen-nya (33:40), perpindahan Lionel Messi ke PSG dan Cristiano Ronaldo ke Man United (37:54), kemenangan Sheriff atas Real Madrid (40:13), Ole out (42:38), dokter gadungan di Liga Indonesia (43:09), terus ada COVID-19 outbreak lagi di Premier League (46:23), dan ditutup pidato singkat dari CEO (49:00).

  • #47 Juara (Bukan) Harga Mati

    28/12/2021 Duración: 01h13min

    Sempat kesulitan melawan 9 pemain Singapura, Indonesia akhirnya bisa lolos ke final Piala AFF. Apa rahasia performa "Dinamit" pasukan Shin Tae-yong? Meski tampil energik dengan pressing dan determinasi tinggi, Timnas Indonesia dianggap masih belum tenang, terutama ketika bermain proaktif. Bakalan kayak gimana laga final nanti? Kayaknya kalau lawan Thailand, juara bukan jadi harga mati. Bersama Coach Ardy, Aun, dan Dex, episode kali ini juga membahas jika mudah (dan murah) membeli lisensi klub Liga 3, kebiasaan warganet Indonesia yang suka cari ribut—bukan ribut sama warganet Singapura, melainkan sama warganet Indonesia sendiri soal shithousery sang wakil kapten, Asnwi Mangkualam—, beberapa laga Boxing Day di akhir pekan, dan cara kerja formasi 4-2-2-2-nya Ralf Rangnick di Manchester United.

  • #46 What’s in the Box? Boxing Day dan Masa Depan Tontonan Sepakbola

    24/12/2021 Duración: 01h09min

    Kalo nanya ‘What’s in the box?’ dalam konteks ada apa aja dalam episode kali ini, jawabannya banyak. Anggep aja ini kado dari Box2Box Bola sehari sebelum Natal. Soalnya, Boxing Day ‘kan aslinya juga perkara bagi-bagi kado. Selain ngebahas soal Boxing Day dan festive period di sepakbola Inggris (12:51), episode kali ini juga ngebahas soal masa depan tontonan sepakbola karena katanya anak-anak muda udah pada gak tertarik lagi nonton live sport (18:22) tapi lebih tertarik ke esport (23:01), termasuk juga kaitannya dengan industri musik dan streaming (33:33). Gak ketinggalan, bahasan juga apakah kebiasaan Gen-Z yang attention span-nya rendah dan platform video pendek bakal turut berpengaruh buat tontonan sepakbola ke depannya (43:51)? Lalu, apakah sepakbola bisa belajar dari NBA dan F1 yang bisa mendekati platform-nya Gen-Z (50:00)? Semuanya dibahas bareng Jerry, Dex, Rossi, dan Parama—yang pengetahuannya soal industri musik dan streaming cukup luas. Jadi, kapan liga-liga sepakbola—terutama Premier League—punya s

  • #45 Jangan Selangit: Me-Manage Ekspektasi Buat Timnas

    21/12/2021 Duración: 01h08min

    To(u)ttenham Hotspur akhirnya dinyatakan out sama UEFA atas pertandingannya ngelawan Rennes di UECL. Lads, it's Conference League (12:38). Mereka gak bisa mainin laga fase grup terakhir UECL gara-gara badai Omicron yang melanda skuad, yang juga masih menghantui Premier League dan menunda 6 laga di weekend kemarin.  Itu terjadi karena tingkat vaksinasi Premier League rendah banget, cuma 68%, sementara liga Eropa lainnya sudah pada mendekati 100%. Kalo kayak gini, setuju gak misalnya Premier League ditunda dulu selama Boxing Day dan tahun baru (14:11)? Memangnya mana yang lebih penting: Nunda pertandingan atau ngewajibin vaksinasi dua kali (17:30)? Ternyata orang-orang Inggris memang gak se-educated itu juga soal vaksinasi (21:10), dan ini diamini oleh Firzie yang pernah tinggal di sana (23:47). Untungnya, Omicron belum mengganggu Piala AFF yang sudah sampai semifinal. Nah, membicarakan Piala AFF, meski bisa ke semifinal atau bahkan final, banyak yang takut dikecewain sama Indonesia lagi. Gimana cara menan

  • #44 Parno Is Real: Omicron Bikin Premier League Khawatir

    17/12/2021 Duración: 01h08min

    Horor Omicron beneran bikin Premier League jadi parno. Laga-laga tengah pekan dan akhir pekan juga banyak yang ditunda. Dex, Firzie, dan Rossi membahas apa Omicron itu (07:15) dan apakah ini bakalan bikin liga berhenti lagi (16:46). Yang terdekat, Omicron juga bikin Elkan Baggott gak bisa main buat Timnas waktu lawan Vietnam di Piala AFF (26:42). Gara-gara bahas AFF, kami juga jadi diskusi soal gimana cara me-manage ekspektasi (28:00), baik buat Timnas, Newcastle United, maupun Man United (34:05). Lanjut soal ekspektasi, kayak gimana ekspektasi fan Arsenal kepada klubnya yang dalam 14 tahun terakhir sudah ganti kapten 11 kali? Untuk bahas kapten Arsenal, maka kami juga mengundang kapten alias CEO Box2Box: Ranaditya (39:51). Jadi, ada masalah apa Arsenal sama kaptennya dan siapa sebaiknya yang jadi kapten Arsenal berikutnya (47:47)? Terus, memangnya gimana karakteristik captain material itu (51:58)?

  • #43 Drawing UCL_Revisi2_FIX

    14/12/2021 Duración: 01h03min

    Gara-gara undian babak 16 besar Liga Champions (UCL) mesti diulang, take podcast ini pun sempat ketunda beberapa jam. Untungnya, habis itu semua lancar-lancar aja. Di episode kali ini, Jerry, Dex, dan Rossi ngebahas (re)drawing UCL (08:15), apakah ada konspirasi (19:17), lawakan "Arsenal mana?" (21:58) yang udah gak lucu lagi sekarang, serta tim-tim mana yang paling punya peluang di babak 16 besar. Selain itu, ada bahasan juga soal untung-rugi gak adanya sistem gol tandang mulai musim ini (22:41).  Bahasan tipis soal review laga-laga akhir pekan ada di segmen kedua (35:50), termasuk Inggris yang sedang dilanda COVID-19 outbreak, voucher penalti di 12.12 (40:16), ada apa dengan Aubameyang (48:52), nasib kiper ketiga (51:15), pembuktian konsistensi Real Madrid di La Liga (54:23), dan "terpelesetnya" Simone Inzaghi (56:28).

  • #42 Candu Pemain di One-Man Team

    10/12/2021 Duración: 01h06min

    Ada sejumlah tim yang dapet label ‘one-man team’ (bukan ‘one-team man’, ya) gara-gara ada peran yang menonjol dari satu pemain doang. Salah satunya, Tottenham Hotspur yang sempat disebut ‘Harry Kane Team’—meski sekarang udah gak begitu lagi. Terus apa, sih, yang bikin sebuah tim jadi ‘one-man team’? Jerry, Adiyani, dan Rossi membahasnya di episode kali ini. Gak ketinggalan juga review dari Liga Champions.

página 18 de 38