Podcast Tepak Bulu

Setelah melihat undian SF World Tour Finals yang emang gak seru, masih ada aja yang berpendapat kalo undiannya settingan atau sengaja merugikan Indonesia, apalagi komen-komennya jelas terpampang di Live Instagrammnya BWF. Bikin malu dah! Mendingan doain aja buat pemain-pemain kita yang lolos ke SF biar dapet hasil yang terbaik.

Sebentar lagi off-season dan kebingungan mau nonton apalagi? PBL bisa menjadi solusi buat "badminton-fix" kalian. Sayangnya musim terbaru mereka baru mulai akhir Januari. Tapi gapapa, episode ini bisa jadi basic guide buat yang mau ngerti soal PBL!

Kalau nggak buru2 ngerekam episode ini, bisa2 topiknya nambah2 terus. Jagat twitter emang nggak pernah kehabisan bahan buat membahas sesuatu, dari Hong Kong Super 500, sampai skuat bulutangkis SEA Games, semuanya dibahas di sini. Dibantu juga oleh Dan dari @DenmarkTriads untuk episode hari ini.

Topik ini sebenernya muncul gara2 lagi ngobrol sama salah satu podcaster juga, yang nanti episodenya akan gue share kalau si empunya udah publish lewat podcastnya sendiri. Terus keinget juga sama sesi QnA nya AST (Arsenal Supporters' Trust) dengan Arsenal dan ngomongin banyak soal klub, terutama rencana serta masukan/saran dan keresahan dari sisi fans nya. Kira2 ada nggak ya versi badminton nya di Indonesia? Apa aja sih efek yang nantinya bisa dirasakan oleh kedua belah pihak? Mengingat sebentar lagi akan ada Olimpiade 2020, sehingga masukan dari representatif para penikmat bulutangkis Indonesia dirasa perlu.

Entah nasib atau memang bukan lahan kita untuk bisa banyak berbicara di tunggal putri, tetapi tahun ini bisa dibilang tahun yang suram untuk sektor pemenang pertama medali emas olimpiade. Sebagai penikmat badminton, rasa-rasanya nggak ada salahnya untuk kupas habis progress tiga pemain utama WS Indonesia saat ini + prospek ke depannya terutama menjelang Tokyo 2020. Episode hari ini ada sesi sambat dari Ulfa (@ulfawahyunie) sebagai pengganti #Brikjen yang gagal pada hari ini, haha!

Di #DenmarkOpenSuper750 kemarin ada salah satu hal kecil namun mengganjal sekali ketika wawancara di lapangan bersama Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti. Bukan, bukan bahasa Inggris mereka, melainkan justru translator nya di sana. Sebuah hal kecil namun berakibat fatal jika itu terjadi pada acara dengan skala yang lebih besar. Apa sih yang membuat atlet-atlet badminton dari benua Asia masih belom PeDe ngomong bahasa Inggris ketika diwawancara? Apa aja sih cara2 agar para pemain2 ini jadi lebih PeDe kalo diwawancara? Ditemani oleh teman-teman dari @INA_Bminton dan terima kasih atas sumbangan suara nya untuk episode ini. Cek twitter mereka!

Kemarin abis bikin polling soal merk badminton paling terkenal dan kualitasnya bagus. Well, tapi tentu saja yang dibahas bukan itu aja, melainkan persepsi-persepsi apa saja dari perspektif seorang penikmat badminton yang kasual terhadap merk-merk yang beredar di pasaran, yang terkadang suka salah kaprah, lho.

Warning: This episode is mostly just reflecting back to the first time the podcast was created. Along the way, there are ups and downs, good and bad days of podcasting. Hopefully this will give you guys some of the insights and also can appreciate the sport a little bit more. Regular episodes will resume next week, hopefully. "PTB Specials" is hosted by Ibhi from Tepak Bulu and Bawa Nyantai. Intro music: Delay Rock Kevin MacLeod (incompetech.com) Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/

Bersyukurlah buat kalian yang tinggal di Indonesia, karena apapun yang berurusan dengan badminton, semua nya dimudahkan. Lalu gimana buat BL yang tinggal di luar? Masalah2 apaan aja yang biasa ditemui? Lalu gimana cara tackle masalah2 tersebut? Pic by Canva

Saking randomnya ini episode, sampai2 dari rekaman sampe diupload gak nyampe sejam. Gue juga lupa mau ngasih link apa di sini, nanti kalo udah didengerin lagi mungkin gue bakalan masukin link nya. Karena kebetulan film Susi Susanti bakalan tayang akhir Oktober entar, gak apa2 lah random ngomongin soal film2 yang bertemakan olahraga.

Sebagai olahraga yang ramah untuk semua kalangan, ditambah lagi rajin nyumbang medali emas di Olimpiade, rasa-rasanya wajar kalau pemberitaan PB Djarum vs KPAI ini jauh lebih panas dibanding dugaan gue. Olahraga yang pada tahun 1998 menjadi simbol pemersatu bangsa di kala keadaan saat itu nggak stabil dengan ditandai kemenangan timnas Thomas kita membawa pulang piala bergengsi tersebut. Di episode ini, PTB ngobrol sama salah satu narsum yang dulu pernah ikutan audisi PB Djarum juga. Photo courtesy of PB Djarum

Episode #Brikjen yang lumayan sedikit beda formatnya, karena ada setengah ngomel-ngomel juga. Lagian, kalopun pemain kita kalah, emang udah kiamat ya Indonesia? Special thanks to BadmintonViews, Jessica, Sitta, Nulido, dan Ilham yang sudah mau menyumbangkan suaranya di episode kali ini.

Tunda lagi bahas KPAI vs PB Djarum, kali ini lebih baik ngomongin soal streaming badminton yang susah-susah gampang, yang kalau di Indonesia (dan juga di Jerman) harus pake VPN buat bisa nonton pertandingan badminton. Ribet bat elah emang ini soal hak siar dan segala macemnya. Kritik dan saran selalu ditunggu.

Kesampingkan dulu KPAI vs PB Djarum, karena pada dasarnya pembinaan atlet bulutangkis lah yang paling utama. Kita selalu melihat puncak gunung saja yang terlihat indah dari jauh, padahal ketika kita mendekat, maka banyak halangan dan rintangan yang siap menyambut kita.  Sang empu sekaligus pemilik podcast pun bingung mau diapain ini episode, dijadiin specials kah atau dijadiin pembahasan aja. Om cemes bakalan ngasih kuliah setara 3 SKS buat kalian para warganet dan juga pencinta bulutangkis yang budiman. Buckle up and enjoy the ride! Photo by Antony Stanley | Flickr: https://www.flickr.com/photos/antonystanley/8172623247/in/photostream/

3 hari telat buat upload episode ini, tapi nggak apa2 lah, karena episode ini khusus buat pendengar yang baru mau ngistora atau mungkin belom pernah dan pengen ngerasain pengalaman dari dua narasumber yang sudah gue undang dan mau direpotkan dengan wawancara jarak jauh Jerman - Indonesia.

Benua Eropa baru saja merayakan pesta olahraga versi mereka sendiri di edisi ke-dua nya di Minsk, Belarusia, dan untuk pertama kalinya, Denmark tidak begitu dominan di turnamen ini. Apakah persaingan perbulutangkisan di benua biru ini menjadi semakin menarik? Lalu, siapa saja yang telah mengukir nama nya menjadi pemain yang patut dan layak diperhitungkan untuk memimpin Eropa di Olimpiade 2020 nanti? Photo of Carolina Marin courtesy of India Today

So, here's the episode you guys have been waiting for. You're right, it's the shortest so far from the Specials line-up, but hopefully, this can enlighten and maybe give you some perspective from the established badminton account in Indonesia, or maybe in the world, if you think about it. BadmintonTalk logo: @BadmintonTalk on Twitter The specials are intended to be more personal and hopefully will give you new perspectives from the guests and daily life in a more relaxed manner.  "PTB Specials" is hosted by Ibhi from Tepak Bulu and Bawa Nyantai.  Intro music: Delay Rock  Kevin MacLeod (incompetech.com)  Licensed under Creative Commons: By Attribution 3.0 License http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/

Kalau sering liat twitternya Bulu Tepak, biasanya udah tau sih bakalan apaan aja yang diomongin. Ah, yasudah, dengerin dulu aja deh biar dikira misterius dikit gitu ada elemen-elemen kejut nya (halah!) Photo source: Sportskeeda

All Indonesian Finals terjadi lagi dan kali ini TKP nya ada di Australian Open Super 300. Seolah-olah menjawab kritikan pedas yang terlontar pasca Sudirman Cup kemarin, fans langsung disuguhkan dengan gelar juara dari tunggal putra. Apakah pemain-pemain kita sudah siap untuk lebih konsisten lagi buat mendapatkan juara? Atau harus menunggu sedikit lebih lama lagi untuk kita bisa menikmati hasil jerih payah mereka? Tidak lupa #Brikjen kembali hadir di episode hari ini. Photo source: IDNtimes

Selamat hari raya Idulfitri 1440 H untuk teman-teman yang merayakan. Sesuai judul, episode kali ini akan membahas tentang semua hal yang berkaitan dengan sektor tunggal putri, yang sampai sekarang masih jauh tertinggal dengan sektor-sektor lainnya dan sesuai foto cover episode kali ini, nama pelatih kepala tunggal putri saat ini, Rionny Mainaky, akan menjadi bahan pembicaraan juga. Pertanyaan pamungkas nya, mampukah beliau memenuhi target yang diberikan PBSI untuk meloloskan 2 wakil tunggal putri ke babak utama di Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan? Apa saja faktor yang masih menjadi kelemahan di sektor ini? Sumber foto: PBSI